About Me

BK SMA Negeri 1 Gegesik
Guru BK memfasilitasi siswa untuk meraih masa depan cerah
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Statistik

Komentar

Sabtu, 26 November 2011

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENYANGKAL PERNYATAAN NEGATIF

Pernahkah kamu merasa kesulitan untuk menolak permohonan teman kamu untuk membantu menyelesaikan tugas padahal pada saat yang bersamaan pun kamu sedang dikejar deadline untuk memberikan laporan observasi pada guru? Pernahkah kamu merasa jengkel karena tidak bisa membela tokoh pujaan kamu yang sedang dikomentari habis-habisan oleh teman-teman kamu yang anti tokoh tersebut?

Ya, mungkin seringkali kamu dihadapkan pada berbagai situasi yang kurang lebih sama dengan ilustrasi di atas. Apa yang kamu rasakan? kamu mungkin akan merasa kesal, marah, jengkel dan merasakan perasaan tidak nyaman lainnya, namun kamu merasa tidak berdaya dan tidak tahu harus berbuat apa. Mengapa kondisi ini bisa menimpa kamu? Jawabannya sederhana yang kamu dapatkan: kamu kurang asertif!!! 
Menyangkal pernyataan negatif merupakan kemampuan individu untuk menghadapi pernyataan atau kondisi yang tidak menyenangkan. Secara operasional, kemampuan ini merujuk pada tiga indikator perilaku, yaitu: 1) kemampuan untuk mempertahankan diri dari tuduhan yang tidak benar atau tidak adil, 2) kemampuan untuk mengatakan tidak terhadap permintaan-permintaan yang tidak masuk akal, dan 3) kemampuan untuk meminta pertolongan atau bantuan saat diperlukan.
Berikut langkah-langkah untuk menjadi lebih asertif
1) Buat keputusan bahwa kamu mau bersikap asertif ketimbang bersikap pasif atau agresif. 
2) Yakinlah akan pilihan kamu. Jika kamu sudah merasa yakin dan pasti akan pilihan kamu sendiri, maka akan lebih mudah menyatakannya dan lebih percaya diri. Lakukan klarifikasi bila kamu belum begitu paham atas apa yang dimintakan pada Kamu. Kejelasan akan membuat kamu yakin dan perasaan yakin akan membuat kamu dapat menentukan sikap yang pasti. 
3) Bedakan dengan jelas apa saja yang menjadi hak kamu dan apa yang bukan hak kamu tetapi kamu menginginkannya. Seorang yang asertif bisa memenuhi keinginannya walaupun sebetulnya itu bukan haknya tanpa pemaksaan dan tindakan destruktif. 
4) Berani mengungkapkan sesuatu yang mengganjal perasaan kamu, dengan cara yang bersahabat. 
5) Tunjukkan image yang positif, misalnya dengan bertutur kata dan bertingkah laku sopan. 
6) Kamu harus mampu membaca keadaan. Jika ingin mengungkapkan sesuatu pastikan suasana dan kondisinya dalam keadaan tenang dan tidak dalam keadaan yang penuh emosi. 
7) Jika kamu merasa harus memberikan penjelasan atas penolakan yang kamu lakukan, maka lakukanlah secara singkat, jelas, dan logis karena penjelasan yang panjang lebar dapat mengundang argumentasi dari pihak lain. 
8) Untuk penolakan gunakanlah kata-kata yang tegas, seperti : tidak, dari pada, sepertinya saya kurang setuju.., sepertinya saya kurang sependapat..., saya kurang bisa..... 
9) Sesuaikan bahasa tubuh kamu dengan pernyataan yang kamu sampaikan. Misalkan, ketika kamu menolak permintaan orang lain, maka janganlah mengekspresikan bahasa tubuh yang bertolak belakang seperti tertawa-tawa atau tersenyum. 
10) Jika kamu berhadapan dengan seseorang yang terus menerus mendesak kamu padahal kamu juga sudah berulang kali menolak, maka alternatif sikap atau tindakan yang dapat kamu lakukan adalah dengan mendiamkan, mengalihkan pembicaraan, atau bahkan menghentikan percakapan. 
11) Kamu tidak perlu meminta maaf atas penolakan yang kamu sampaikan (karena kamu berpikir hal itu akan menyakiti atau tidak mengenakkan buat orang lain). Sebenarnya, akan lebih baik kamu katakan dengan penuh empati seperti : saya mengerti bahwa berita ini tidak menyenangkan bagimu...tapi secara terus terang saya sudah memutuskan untuk ... 
12) Dalam keadaan emosi jangan sekalipun mengungkapkan keinginan kamu, karena dikhawatirkan hasilnya tidak objektif karena dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat subyektif dan emosional. 
13) Janganlah mudah merasa bersalah ! Kamu tidak bertanggung jawab atas kehidupan orang lain atau atas kebahagiaan orang lain. 
14) Kamu bisa bernegosiasi dengan pihak lain agar kedua belah pihak mendapatkan jalan tengahnya, tanpa harus mengorbankan perasaan, keinginan dan kepentingan masing-masing.

0 komentar:

Posting Komentar