About Me

BK SMA Negeri 1 Gegesik
Guru BK memfasilitasi siswa untuk meraih masa depan cerah
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Statistik

Komentar

Sabtu, 26 November 2011
Stress merupakan fenomena psikofisik yang bersifat manusiawi, dalam arti bahwa stress itu bersifat inheren dalam diri setiap orang. Stress sering dialami setiap orang, dengan tidak mengenal jenis kelamin, usia, kedudukan, jabatan, atau staus sosial ekonomi. Stress dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif terhadap individu. Pengaruh positif yaitu mendorong individu untuk melakukan sesuatu, membangkitkan kesadaran, dan menghasilkan pengalaman baru. Sedangkan pengaruh negatif yaitu menimbulkan perasaan-perasaan tidak percaya diri, penolakan, marah, atau depresi; memicu berjangkitnya sakit kepala, sakit perut, insomnia, tekanan darah tinggi atau stroke.

Stress adalah “perasaan tidak enak, tidak nyaman, atau tertekan baik fisik maupun psikis sebagai respon atau reaksi individu terhadap stresso yang mengancam, mengganggu, membebani atau membahayakan keselamatan, kepentingan, keinginan atau kesejahteraan hidupnya”.
Adapun gejala-gejala stress, baik fisik maupun psikis adalah;
1. gejala fisik, diantaranya : sakit kepala, sakit lambung (maag), hipertensi, sakit jantung atau jantung sering berdebar-debar, insomnis, mudah lelah, keluar keringat dingin, kurang selera makan, dan sering buang air kecil.
2. gejala psikis, diantaranya ; gelisah dan cemas, kurang dapat berkonsentrasi belajar atau bekerja, sikap apatis, sikap pesimis, hilang rasa humor, bungkam seribu bahasa, malas belajar atau bekerja, sering melamun, dan sering marah-marah atau bersikap agresif (baik secara verbal maupun nonverbal, seperti kata-kata kasar, dan menghina; menempeleng, menendang, membanting pintu, atau memecahkan barang-barang).
Faktor pemicu stress itu dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok berikut.
1. stressor fisik biologik, seperti; penyakit yang sulit disembuhkan, cacat fisik atau kurang berfungsinya salah satu anggota tubuh, wajah yang tidak cantik/ganteng, dan postur tubuh uang dipersepsi tidak ideal (seperti terlalu kecil, terlalu gemuk, kurus, pendek).
2. stressor psikologis, seperti; berburuk sangka, frustrasi, iri hati atau dendam, sikap permusuhan, perasaan cemburu, konflik pribadi, dan keinginan di luar kemampuan.
3. stressor sosial, seperti : a) iklim keluarga keluarga yang kurang harmonis dan kondusif,    b) faktor pekerjaan, c) iklim lingkungan yang tidak sehat.



0 komentar:

Posting Komentar